Apakah keamanan cyber? Seni melindungi jaringan, komputer, sistem, dan data dari akses yang tidak terotorisasi atau penjahat, serta memastikan kepercayaan, integritas, dan ketersediaan informasi.
Peningkatan transformasi digital berakibat pada peningkatan kebutuhan keamanan cyber.
Apalagi karena Corona, segala hal online melonjak drastis.
Kita Kekurangan Ahli Keamanan Cyber
Bukan hanya Indonesia, tapi secara global, diperlukan lebih dari 4 juta orang.
Syarat Dasar
Sebenarnya artikel ini lebih cocok untuk para pelajar maupun mahasiswa, tapi jika ada teman – teman yang terpikir setelah membacanya, lanjutkan, dan tetap semangat!
Kesempatan baik untuk teman – teman, belajar semaksimal mungkin.
Bukan cuma teori, tapi rajin ngoprek sendiri.
IT luas sekali, bahkan dosen kita pun, mungkin tidak tahu praktisnya.
1 lagi yang paling penting: BAHASA INGGRIS!
Sering kali saya bertemu pelamar pekerjaan yang tidak bisa bahasa Inggris sama sekali.
Alasan mereka: dosen sering tidak masuk, malas belajar bahasa Inggris, tidak tertarik bahasa Inggris, malu, dan macam – macam lainnya.
Mengapa perlu bahasa Inggris? Sebagian besar produk keamanan cyber berasal dari manca negara.
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional.
Sekalipun seperti Bitdefender berasal dari Romania, semua informasi yang disebarluaskan, pasti ada bahasa Inggris.
Bagaimana menjadi Ahli Keamanan Cyber?
Jika kita perhatikan iklan lowongan ahli keamanan cyber saat ini, bertambah 3x lipat daripada pekerjaan IT biasa.
Tapi, 35% dari pekerjaan tersebut, memerlukan sertifikasi, dibanding IT biasa yang hanya 23%.
Tentu saja, berakibat positif, gaji ahli bidang keamanan IT, 9% lebih besar daripada IT biasa.
Untuk mengambil sertifikasi ahli keamanan cyber, biasanya harus mempunyai pengalaman di bidang IT, seperti:
- Systems administrator
- Database administrator
- Web administrator
- Web developer
- Network administrator
- IT technician
- Network engineer
- Computer software engineer
Kita bersertifikasi, berkecimpung di bidang keamananan cyber, terakhir menduduki tangga paling atas sebagai ahli atau kepala.
Total waktu antara 12 – 20 tahun, tentu saja tergantung kemampuan dan peluang lagi, ya.
Kira – kira seperti ini tangganya:
- Security administrator
- Security consultant
- Penetration tester/Chief Information Security Officer
Sertifikasi harus kita ambil sesuai dengan tujuan kita, mau jadi Penetration Tester atau CISO?
- Pemula: CompTIA Security+
- Menengah untuk menjadi Penetration Tester: Certified Ethical Hacker (CEH)
- Menengah untuk menjadi CISO: Certified Ethical Hacker (CEH) dan Certified Information Systems Auditor (CISA)
- Lanjutan untuk menjadi Penetration Tester: EC-Council Certified Security Analyst (ECSA)
- Lanjutan untuk menjadi CISO: Certified Information Security Manager (CISM)
- Ahli, baik sebagai Penetration Tester atau CISO: Certified Information Systems Security Professional (CISSP)
Penetration tester, lebih ke arah kemampuan dan profesi, bukan jenjang karir.
Sedangkan CISO, fokus ke jenjang karir.
Maka kita lihat sertifikasinya pun termasuk urusan manajerial.
Segalanya bisa diretas. Cara sederhana untuk menghentikan peretas dari menyerang sebuah perusahaan adalah mempekerjakan mereka.
Di Romania, ada kampung bernama Ramnicu Valcea, pekerjaan penduduknya rata – rata: PERETAS alias hacker.
Saking terkenalnya, HBO memfilmkannya dengan judul sama dengan nama desa tersebut: Hackerville.
Baru – baru ini ada pembuat malware dari Rusia, ditangkap oleh pemerintahnya, padahal Rusia jarang memperkarakan soal penjahat kriminal.
Ternyata, karena dia menyerang perusahaan – perusahaan di negaranya sendiri 🙂 .
Sambil belajar, mengisi waktu luang, dan menghasilkan uang, kita bisa ikut program bounty.
Banyak perusahaan yang memerlukan peretas baik, supaya mereka bisa tahu celah keamanan yang harus diperbaiki.
Pasti ada peluang bagus kalau tertarik ke bidang keamanan cyber.
Makin hari, makin banyak bidang yang memerlukan ahli keamanan cyber, sehingga sekarang bisa tercampur dengan jabatan atau pekerjaan lainnya.
Recent Comments