Virus atau dikenal dengan nama penginfeksi komputer, berlipat ganda dengan cara menginfeksi file.
Program ini terkenal di tahun 80 an.
Sekarang orang memang masih menyebut antivirus, walaupun si virus nya sudah menjadi generasi baru, beranak cucu dengan banyak nama.
Ingat, virus berbeda dengan malware, kecuali dia juga bisa menginfeksi file.
Sejarah Virus Komputer
Pertama kali virus lahir di kalangan kampus, dengan tujuan bukan untuk menginfeksi file.
Di akhir tahun 50 an seorang ahli matematika berkebangsaan Inggris, Lionel Penrose menerbitkan laporan berjudul “Self-Reproducing Machines”.
Laporan tentang sebuah gambaran model 2 dimensi mesin yang bisa menggandakan diri, berpindah, dan menyerang sistem komputer.
Proyek ini dicoba oleh Frederick G. Stahl di sistem IBM 650.
Saat itu, ilmuwan dan periset berhubungan dengan kecerdasan buatan dan pengembangan robot.
Beberapa tahun kemudian, 3 periset di Bell Telephone Laboratories menguji coba sebuah permainan pembuatan program yang disebut Darwin.
Permainan ini mengandung sebuah program “wasit”, yang merupakan area di memori komputer. Lokasi memori adalah “arena”).
Setiap pemain harus menulis program kecil menggunakan kode mesin IBM 7090.
Tujuan utamanya adalah untuk menggali lokasi memori, menghentikan program lawan, dan mengisi area kosong dengan menggandakan diri sendiri.
Permainan ini melahirkan perangkat lunak untuk menggandakan diri sendiri dan selanjutnya digunakan untuk tujuan berbeda.
Virus Jaman Sekarang
Menurut telemetri, virus hanya 1% dari ancaman cyber yang kita lihat di seluruh dunia saat ini.
Untuk mendapat uang, penjahat cyber harus membuat infeksi mereka tidak mudah dideteksi untuk waktu lama.
Virus komputer terlalu berisik dan membuat pengguna curiga.
Virus yang kompleks seperti Win32.Sality, Win32.Virtob, atau Win32.Ramnit masih beredar.
Dalam kurun waktu lebih dari 13 tahun, Sality sudah menginfeksi lebih dari 2 juta komputer secara global.
Bagaimana Supaya Tetap Aman dari Virus Menurut Keamanan Cyber?
- Unduh file hanya dari sumber terpercaya.
- Hindari membuka lampiran email yang mencurigakan atau email yang masuk ke folder sampah, kccuali memang pengirimnya bisa dipercaya.
Gunakan solusi antivirus, antimalware, antiransomware Bitdefender untuk membantu kita jauh dari ancaman keamanan cyber.
